Dulu, ketika saya masih di bangku SMA, penjaja batagor yang kerap disebut Batagor Sagan ini cukup populer. Warungnya yang terletak di sisi utara SPBU Sagan ini mulai beroperasi sekitar pukul 17.00 WIB. Setiap malam, para pengunjung pun selalu memadati warung tendanya yang kecil ini.
Setelah beberapa waktu tidak menyempatkan diri mampir ke warung tersebut, tiba-tiba saya membaca di sebuah situs jejaring sosial membahas warung batagor ini. Karena sudah lama tidak mampir, saya pun mendadak sangat kangen dan ingin menyantap batagor dari warung tersebut. Tanpa ragu-ragu, saya pun memutuskan untuk mampir ke warung tersebut untuk bersantap malam. Bisa dibilang sekalian bernostalgia sedikit sembari menikmati seporsi batagor yang lezat itu.
Saya tiba di warung tersebut sekitar pukul 18.30 WIB, dan warung tersebut sudah diisi oleh banyak pengunjung. Saya pun bergegas memesan satu porsi batagor lengkap plus es jeruk sebagai menu makan malam saya kali ini. Ketika datang, seporsi menu batagor memang tampak tak terlalu besar namun siapa sangka dibalik porsinya yang segitu terdapat potensi rasa yang cukup mengejutkan. Saya pun langsung menyantapnya sepotong demi sepotong. Batagor yang sebenarnya perpaduan bakso tahu yang digoreng ini terasa begitu lezat. Tekstur crispy bagian luar berpadu dengan tekstur tahu bagian dalam yang masih terasa lembut.
Bumbu kacangnya yang terasa gurih dan ringan pun menambah kelezatan menu batagor dengan harga tak lebih dari Rp. 7.000 ini. Sangat sederhana namun lezat dan memikat. Tak heran jika warung ini berhasil bertahan dalam rentang waktu yang lama. Kini, setelah saya mencicipinya lagi, kerinduan saya pada menu batagor yang konon cukup susah dicari ini pun berhasil terpuaskan.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)