Es Murni 83 bisa jadi salah satu rumah makan yang cukup dekat dengan masa kecil saya. Mungkin karena letaknya yang tidak jauh dari sekolah saya, dan juga es-nya yang selalu menggoda saya kala itu membuat saya sering mengunjungi rumah makan yang terletak di daerah Tukangan (Stasiun Lempuyangan ke arah barat) ini. Perjalan kali ini, saya mencoba kembali menelusuri kenangan semasa kecil saya tersebut.
Sebelum akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi Es Murni, saya mencoba mencari tahu dulu tingkat popularitas rumah makan ini diantara teman-teman saya. Setidaknya mencoba untuk tidak terlalu subyektif dan terbawa nostalgia masa kecil saya. Jawaban mereka cukup mengejutkan karena ternyata banyak diantara mereka yang juga menggemari rumah makan ini. Tanpa pikir-pikir lagi, saya pun langsung memacu kendaraan ke Es Murni 83 ini.
Kesan pertama ketika memasuki kembali rumah makan ini adalah nuansanya yang mengingatkan saya pada era 80-an. Es Murni 83 sendiri telah beroperasi lebih dari 40 tahun yang lalu, namun pada awalnya Es Murni ini hanya menyediakan es lilin. Setelah duduk di salah satu mejanya, saya pun segera memesan Es Kelapa Muda Susu, Tahu Telor, dan Bestik. Terlihat rakus tapi apa boleh buat, menu-menu ini terasa menggoda untuk disantap siang itu.
Pelayanannya terbilang cukup cepat. Tanpa perlu menunggu lama, tiga pesanan saya datang satu per satu. Menu pertama yang saya cicipi adalah menu Es Kelapa Muda Susu. Menu ini sebenarnya sederhana, perpaduan kelapa yang di serut panjang dengan campuran susu dan santan namun untuk saya menu ini terasa memberikan kemewahan ala tempo dulu. Sebelum menghabiskan semangkuk menu es tersebut, saya pun segera beralih ke menu lainnya yaitu Tahu Telur.
Secara sederhana, menu ini merupakan campuran telur dadar yang diberi isi tahu. Selain itu, menu ini juga memiliki kuah berwarna coklat yang segar dan gurih. Sekilas kuah dari menu tahu telur dan bestik terlihat sama, namun perbedaanya terletak pada kadar asamnya yang terasa lebih kuat pada menu bestik. Selain itu, pada tahu telur, kuahnya diberi sedikit campuran kacang yang membuatnya terasa lebih gurih. Kedua menu ini benar-benar menawarkan cita rasa yang sederhana namun nikmat. Sekali lagi, saya semacam diajak menikmati kenikmatan tempo dulu.
Untuk menikmati menu-menu tersebut, saya tidak perlu merogoh kocek lebih dari Rp. 10.000 per porsi. Cukup murah dan lezat. Dengan perkembangan jaman dan berbagai perubahan yang terjadi di kota Jogja, rasanya menyenangkan bisa menikmati secuil kenangan dari masa lalu di Es Murni 83.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)