Setelah cukup lama dan sering berkeliling dari satu gerai kopi ke gerai kopi lain, mulai dari gerai kopi yang biasa hingga yang sophisticated ala third-wave coffee, akhirnya saya memutuskan untuk kembali mencoba Starbucks. Meski gerai kopi internasional ini merupakan gerai kopi pertama yang (dulu) saya anggap gerai kopi paling top namun sekarang, setelah pengalaman saya berhubungan kopi telah bertambah, saya ingin mencoba kembali nongkrong di gerai ini.
Saya pun mengunjungi gerai kopi yang mulai marak bertebaran di Jogja ini sejak dua tahun belakangan. Meski terbilang cukup jauh diatas rata-rata harga per kopi yang biasa saya habiskan namun tampaknya orang-orang Jogja sudah cukup biasa dengan harga ini. Hal ini terlihat dari banyaknya anak muda yang nongkrong di gerai kopi ini. Salah satu yang selalu saya sukai dari gerai kopi ini adalah suasanannya yang nyaman, serta menghadirkan suasana hangat dan dingin yang bersamaan. Hangat karena warna-warna yang dihadirkan oleh gerai ini serta bagiamana elemen kayu dihadirkan dalam versi yang cukup kekinian. Sedangkan perasaan dingin muncul dari relasi antar pengunjungnya yang masing-masing fokus pada apa yang terjadi di mejanya sendiri-sendiri. Berhubung saya akan berada di gerai ini cukup lama, saya pun memutuskan memesan dua kopi, yaitu satu Coffee Frappuccino, dan Asian Dolce Latte. Selain itu, saya juga memesan sepotong Coffee Brownies sebagai camilan.
Ketiga menu yang saya pesan semuanya mengandung kopi namun dengan versi pengolahan yang berbeda. Saya mulai dari menu Coffee Frappuccino-nya. Menu Frappuccino adalah menu yang konon dikembangkan oleh Starbucks ini, dan menjadi ciri tersendiri. Menu ini secara sederhana merupakan menu blended, dimana minuman (dalam hal ini yang saya pesan kopi) disajikan dengan es, dan susu, yang kemudian di campur dengan mesin. Semuanya tercampur menjadi satu. Secara rasa, Coffee Frappuccino pesanan saya terbilang mild. Meski merupakan menu kopi namun proses serta campurannya membuat kopi ini tak terasa kuat namun cukup terasa menghadirkan aroma kopi. Sedangkan Asian Dolce Latte sendiri merupakan menu kopi espresso based, yang dipadukan dengan creamer dan susu. Sedikit mengingatkan saya pada Vietnamese Drip. Mantap dan lembut di saat yang bersamaan. Menu terakhir yang tak kalah memikat adalah Coffee Brownies-nya. Di saat cukup susah menemukan brownies yang benar (bukan brownies kukus), bertemu dengan brownies yang crunchy dan liat, dengan rasa kopi yang mantap merupakan sesuatu yang cukup saya nantikan. Brownies ini benar-benar mengobati perasaan rindu saya pada menu brownies yang sebenarnya.
Suasana yang nyaman, dan ditemani dengan berbagai sajian yang cukup memikat membuat nongkrong saya selama dua jam ini terasa mudah dan menyenangkan. Seperti yang saya rasakan sebelumnya, meski cukup banyak yang pesimis dan menganggap remeh gerai franchise kopi ini namun saya selalu menikmati menghabiskan waktu di gerai ini.
Starbucks
21 Empire Cinema / Galleria Mall / Jogja City Mall / Ambarukkmo Plaza / Hartono Mall, Jogja
10.00 – 23.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Nama Resto : Starbucks
Alamat : 21 Empire Cinema / Galleria Mall / Jogja City Mall / Ambarukkmo Plaza / Hartono Mall, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 45.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 23.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |