Pertama kali mendengar namanya “Kang Mulus”, saya sempat ragu untuk mampir dan mencicipi bubur ayam racikannya. Berhubung melihat banyaknya orang sarapan di warung yang terletak di depan UII Fak. Ekonomi, saya pun menjadi tergoda dan penasaran untuk mencobanya.
Dengan sedikit rasa enggan, saya memutuskan untuk berhenti dan mencobanya. Berharap-harap semoga rasa bubur ayam ini sesusai dengan padatnya pengunjung yang memenuhi warung ini. Satu porsi bubur ayam saya pesan sebagai menu sarapan saya. Berhubung saya harus bersaing dengan banyak pengunjung lain, saya pun harus rela menanti cukup lama hingga akhirnya pesanan saya datang.
Setelah pesanan saya datang, saya pun segera menyantapnya. Rasa buburnya yang gurih dan lezat langsung membalikkan pandangan awal saya. Dan ketika saya mulai menuangkan kuah berwarna kuning yang telah disiapkan, kelezatannya seolah berlipat. Belum lagi ayam serta butiran kacang kedelainya yang memiliki rasa yang unik, dijamin membuat ketagihan. Dengan kelezatan seperti ini, rasanya wajar saja jika warung ini sangat ramai dikunjungi pengunjung.
Setelah saya mencari tahu, rupanya Bubur Ayam Kang Mulus ini telah membuka beberapa gerai yang tersebat di Jogja, khususnya area yang berdekatan dengan kampus. Dengan cita rasa seperti ini, dan juga keberadaan mahasiswa yang kerap mencari menu sarapan, saya pikir perkembangan bubur ayam ini bukanlah hal yang mengejutkan. Rasa lezat dan harga murah, dua resep jitu yang saya lihat digunakan oleh warung ini.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)