Tak ada yang istimewa dari penampilan warung Bakso Pak Ateng yang terletak di Jl. Gandekan, Jogja ini. Letaknya yang berada di sudut perempatan, dan wujudnya yang mungil memang tak mencolok namun jumlah pengunjung yang kerap melampaui kapasitas ruang tersebut lah yang sering membuat orang melirik ke arah warung bakso ini.
Seorang teman mengajak saya untuk mampir di warung ini. Menurut teman saya tersebut, warung ini cukup terkenal dan legend, khususnya ketika dia masih duduk di bangku sekolah. Saya yang kebetulan memang tak tahu apapun mengenai keberadaan warung ini pun serta merta percaya karena warung ini memang tampak ramai oleh pengunjung. Meski begitu, saya cukup penasaran mengapa warung ini bisa legendaris. Jika dilihat dari baksonya yang terpajang di dalam etalase sederhana yang terpasang di gerobaknya, tak terlihat sesuatu hal pun yang istimewa dari bakso tersebut. Untuk menjawab rasa penasaran saya tesebut, saya pun segera memesan satu porsi bakso lengkap.
Tepat setelah saya memesan, bapak yang melayani tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan yang hampir tak pernah saya dapatkan di warung bakso manapun, yaitu apakah bakso pesanan saya mau ditambah nasi atau tidak. Mendapatkan pertanyaan tersebut langsung membuat saya memperhatikan beberapa pengunjung lain yang sedang bersantap. Sebagian besar yang bersantap di warung ini menggunakan nasi sebagai pendamping menu bakso yang mereka santap. Setelah melihat hal tersebut, saya pun langsung mengiyakan seporsi nasi yang ditanyakan oleh bapak yang melayani saya. Secara rasa, bakso ini standar bakso klasik. Rasa kuahnya yang gurih dan segar, biji baksonya yang lembut, kenyal, dan berukuran tak terlalu besar, serta isiannya yang terdiri dari bakso goreng, tahu, mi kuning, dan kulit pangsit, semuanya terlihat seperti bakso klasik pada umumnya. Sederhana, lezat, dan cukup kaya akan isian dan rasa.
Hal yang istimewa memang terletak pada keberaniannya menghadirkan nasi sebagai pendamping bakso. Bakso yang biasanya disikapi sebagai menu utama mendadak menjadi bagian (lauk) yang menyerupai sop. Meski sederhana namun detil ini memang berhasil membuat warung bakso ini terkenal dan diminati. Rasa bakso yang lezat namun tak istimewa pun menjadi tak masalah ketika warung ini berhasil mengedepankan keunikan lain, yaitu nasi.
Bakso Pak Ateng
Jl. Bhayangkara, Jogja
10.00 – 20.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Nama Resto : Bakso Pak Ateng
Alamat : Jl. Gandekan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 10.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 20.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |