Dulu, kakak saya sering bercerita tentang sebuah warung nasi goreng yang jadi langganannya semasa kuliah. Meski tidak berada satu area dengan kampusnya, warung nasi goreng ini tetap menjadi jujugan kakak saya jika mencari menu nasi goreng. Warung yang bernama Nasi Goreng Mandiri ini pun kemudian menjadi favorit saya juga. Kini, setelah beberapa tahun tidak mengunjunginya, saya pun kembali menyambangi warung tenda ini untuk bersantap malam.
Dari kejauhan, motor-motor tampak telah berderet di depan warung sederhana ini. Begitu masuk ke dalam warung, sedikitnya 10 orang tampak sedang makan ataupun menanti datangnya pesanan makanan mereka. Saya pun bergegas membaca menu yang tertempel di salah satu gerobaknya. Tanpa pikir panjang, saya pun memilih menu Nasi Goreng Babat plus telur sebagai menu makan malam saya. Berhubung yang mengantri banyak, saya pun harus ikut aturan main dan menanti dengan sabar hingga datangnya menu pesanan saya. Rupanya dugaan saya sedikit meleset. Penantian saya tidak berlangsung lama karena mayoritas pengunjung yang hadir sudah mendapatkan menunya masing-masing.
Setelah menanti sekitar kurang setengah jam, saya pun bisa segera menikmati seporsi nasi goreng babat seharga Rp 14.000 yang sudah cukup saya rindukan. Sebenarnya penggunaan babat sebagai isian dnasi goreng bukanlah hal yang baru namun memang terbilang cukup jarang. Babatnya diiris kecil-kecil sehingga tidak terasa alot. Selain itu, teksturnya tidak terlalu kenyal sehingga membuatnya lebih nikmat ketika disantap, lembut, dan bumbunya pun merasuk ke setiap bagian. Sepert pada umumnya nasi goreng kambing, menu nasi goreng babat ini pun menggunakan bumbu yang cukup berempah dan mantap. Sekilas mengingatkan saya dengan bumbu kari karena kuatnya rasa pedas dan aroma yang menyerupai kari. Rasa dasar dari nasi goreng ini pun memang sudah pedas jadi tak heran jika selain terasa mantap, menu ini pun terasa membakar. Dengan rasa yang seperti ini, tak heran jika saya berhasil menghabiskan satu porsi yang terbilang besar.
Seperti yang sudah saya bilang, Warung Nasi Goreng Mandiri ini memang cukup legendaris. Bahkan jauh sebelum saya menginjakkan bangku kuliah. Sajian menunya yang lezat dan terjaga kualitasnya membuat saya tak terkejut jika warung ini masih bertahan. Bahkan, bisa dibilang warung ini memiliki pelanggan-pelanggan baru, yang tentunya akan membawa keuntungan baru.
Warung Nasi Goreng Mandiri
Mrican, Jogja
17.30 – 23.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Alamat : Jl. Moses Gatotkaca, Mrican, Jogja
17.30 – 23.00 WIB
Latitude: | Longitude: |