Di perjalanan sepulang kantor, saya sempat melihat iklan mengenai coffee shop bernuansa penjara di baliho-baliho kecil sepanjang jalan . Entah mengapa saya cukup mudah penasaran dengan hal-hal yang berhubungan dengan tempat makan, dan karena hal itu pulalah saya tiba-tiba saya mengarahkan motor ke Bong Kopi Town.
Sesampainya di Sagan, tepatnya di depan Lembaga Indonesia Prancis, saya menghentikan motor dan mampir ke Bong Kopi Town ini. Entah apa yang ada di kepala saya, saya pun langsung masuk begitu saja. Suasana ala penjara langsung dapat saya rasakan. Berbagai pilihan interiornya langsung memunculkan imajinasi seakan-akan berada di penjara. Sangat unik dan menarik. Saya pun langsung menempati salah satu meja yang tak jauh dari pintu masuk. Mejanya yang sangat besar membuat saya yang datang sendirian ini terasa sedikit terintimidasi.
Saya pun membuka buku menunya, dan seketika itu pulalah saya mengetahui bahwa tempat ini mengedepankan konsep makanan peranakan. Tempat seperti ini konon banyak ditemui di daerah Singapore ataupun Malaysia, dan kini saya bisa menikmatinya di Jogja. Dengan kalap, saya langsung memesan cukup banyak menu, yaitu Choi Pan, Ham Pan, Ote-Ote, Toast, dan segelas Yin Yang. Tiga menu pertama saya pesan karena itu dianggap sebagai menu penjara khas Bong Kopi Town.
Saya pun menanti datangnya menu-menu pesanan saya dengan menikmati suasana penjara yang terasa sangat nyaman ini. Mulai dari terali besi khas penjara hingga tali gantung pun ada disini. Sangat unik namun tidak mengurangi kenyamanan bersantap di tempat ini. Akhirnya satu per satu menu pesanan saya pun datang juga. Saya pun langsung mencicipi ketiga menu andalan Bong Kopi Town tersebut. Choi Pan sendiri menyerupai dimsum yang di dalamnya terdapat kuah. Menyegarkan, unik, dan lezat. Sedangkan Ham Pan sendiri disajikan bersama bubur yang terbuat dari tepung beras dan semacam irisan rebung seperti di dalam lunpia. Rasanya lembut, dan sedikit memadukan rasa asin dan manis. Terakhir, menu Ote-ote, yang disajikan seperti pangsit goreng.
Jujur, ketiga menu lezat ini cukup susah dideskripsikan karena keunikan rasanya yang memadukan rasa asin, manis, dan berbagai bumbu beraneka ragam yang mantap dan dijamin memanjakan lidah. Oiya, satu menu terakhir yang tak kalah menarik adalah Yin Yang. Minuman yang memadukan kopi dan teh. Sangat lezat dan pas di lidah.
Meski awalnya Bong Kopi Town ini dibuka di Jakarta namun buka di Jakarta namun soal harga dijamin tidak mencekik. Menu-menu yang saya pesan ini berkisar di harga Rp. 10.000 sampai Rp 20.000 saja.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)