Keraton Jogjakarta tentu merupakan magnet wisata di Jogja, tapi bagaimana dengan makanan di sekitar Keraton itu sendiri? Dalam rangka mencari tahu hal itu, saya pun mulai menyusuri area Keraton. Di tengah perjalanan, saya teringat cerita dari seorang teman tentang sebuah warung dan Nasi Jinggo-nya yang sudah cukup terkenal enak. Setelah sedikit berputar-putar, sampailah saya di Warung Putra, tempat dimana Nasi Jinggo lezat itu berada.
Warung yang berada di Namburan Kidul no. 10 tersebut ternyata cukup ramai dikunjungi orang. Nasi Jinggo sendiri adalah semacam nasi campur khas Bali yang isinya berupa nasi, kering tempe, ayam suwir, oseng kacang, srungdeng, mie goreng, dan tentunya sambel. Dengan segera, saya langsung mendatangi etalase dan memesan satu porsi Nasi Jinggo dan dua tusuk sate lilit tuna.
Tanpa menunggu lama, satu porsi Nasi Jinggo lengkap yang disajikan dalam selembar daun pisang pun datang. Tampilannya yang benar-benar menggoda. Akibat perut yang sudah keroncongan sejak di perjalanan, saya pun langsung menyantap Nasi Jinggo di depan saya. Rasanya sangat sesuai dengan tampilannya yang menggoda, benar-benar lezat.
Setelah icip-icip, saya pun yakin bahwa ayam suwir-nya benar-benar bintag dari menu ini. Meskipun sudah mengalami sedikit sentuhan Jawa yang memiliki cita rasa manis, ayam suwir ini memiliki rasa pedas yang cukup dominan. Bahan dasar yang dipergunakan pada dasarnya cukup sederhana namun dengan sentuhan tangan yang ajaib, bahan-bahan dasar ini berhasil mebuat ayam suwir ini benar-benar lezat. Tanpa malu-malu, saya pun meminta tambahan ayam suwirnya sebagai tambahan lauk saya. Bagi yang menyukai ikan, sate lilit tuna dari warung ini wajib dicoba. Benar-benar kaya akan rasa rempah dan menambah cita rasa Bali.
Ibu yang sedari tadi sibuk meracik makanan di etalase bercerita bahwa Warung Putra ini juga membuat ayam betutu. Untuk menu ayam betutu, satu potongnya diberi harga yang terbilang mahal jika dibandingkan menu-menu lainnya. Satu potongnya (yang besarnya kurang lebih seperempat ekor ayam) ini diberi harga Rp. 18.000. Saya yang masih diliputi penasaran dengan berbagai masakan Bali yang disediakan pun diberi kesempatan mencicipi ayam betutu langsung di dapurnya.
Awalnya saya berpikir ayam ini juga akan memiliki rasa yang dominan pedas. Ternyata rasanya cenderung gurih dan tetap ada rasa pedas khas Bali. Meski harus merogoh kantong cukup dalam, tapi mencicipi ayam betutu yang lezat ini benar-benar pengalaman yang memanjakan lidah.
Perjalanan kali ini seperti menemukan harta karun. Pertemuan fenomenal saya dengan Warung Putra membuat misi pencarian seporsi makanan lezat pun berjalan dengan sukses. Dan ternyata seporsi Nasi Jinggo hanya dikenai harga Rp. 5000 – Rp. 8000 saja. Super lezat, murah dan mengenyangkan, benar-benar idaman para mahasiswa dan pencinta kuliner.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)