Sewaktu masih kecil, saya dan keluarga saya kerap membeli jajanan dari pasar yang letaknya hanya di seberang rumah kami. Diantarabeberapa jajanan pasar yang sering ada di meja makan keluarga kami, favorit saya adalah serabi kocor. Seiring berjalannya waktu, menu ini sudah tidak lagi mudah untuk ditemukan, sampai akhirnya seorang teman mengabarkan tentang keberadaan seorang ibu yang setiap malam menjual serabi kocor di Jl. Brigjend Katamso, Jogja.
Saya pun langsung mencari keberadaan si ibu tersebut. Setelah beberapa kali mencarinya, akhirnya saya menemukan si ibu tersebut. Sebenarnya tidak terlalu susah mencari ibu penjaja serabi kocor ini karena dia secara rutin berada pada tempat dan waktu yang sama, yaitu 50 meter selatan pertigaan lampu merah menuju Alun-Alun Utara. Hanya saja, si ibu ini tidak membuka warung tenda yang berwarna dan menarik perhatian, si ibu menjajakannya dengan satu etalase kayu dan plastik yang sangat mungil serta tiga anglo pemasak. Lokasinya yang benar-benar di trotoar pun membuatnya semakin terselip diantara keramaian ruas jalan tersebut. Syukurlah saya berhasil menemukannya.
Saya parkir motor saya tepat di depan tempat si ibu tersebut berjualan. Si ibu yang tampak pendiam ini membuat saya takut untuk menanyakan apapun, tak terkecuali namanya. Satu-satunya kalimat yang keluar dari mulut saya adalah menu yang saya pesan, dua tangkap serabi kocor. Dengan cekatan, si ibu langsung melayani permintaan saya. Meski pendiam namun si ibu melayani pesanan saya dengan sangat baik. Setelah selesai dimasak, saya pun langsung mencicipi menu tersebut.
Rasa serabinya terbilang berbeda dari yang pernah saya rasakan. Benar-benar unik dan lezat. Si ibu menambahkan parutan kelapa ke dalam adonan serabi tersebut sehingga terasa lebih gurih dan ada tekstur krenyes-krenyes. Aroma bakaran karena dimasak dengan anglo pun menambah keunikan rasa serabi ini.Ketika saya memadukannya dengan kuah coklatnya, kelezatan rasanya pun semakin bertambah dan langsung membawa kembali ingatan-ingatan masa kecil saya. Rasa manisnya gula jawa serta sedikit santan menjadi pelengkap rasa dari serabinya.
Untuk menu seharga Rp.2.500 per tangkap, menu ini benar-benar luar biasa. Unik, lezat, dan jarang ditemukan.Di balik dinginnya udara malam Jogja, ada kehangatan tersendiri ketika saya mengunjungi warung mungil si ibu penjaja serabi kocor ini.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Latitude: | Longitude: |