Saya pertama kali mendengar nama Mie Halilintar dari akun seorang teman, yang kebetulan mengunggah foto ketika ia bersantap di gerai ini. Dari satu foto tersebut, saya melanjutkan pencarian ke beberapa foto atau info lain mengenai gerai ini. Secara info, tak terlalu banyak yang saya dapatkan namun secara foto cukup banyak orang yang mengunggah ketika bersantap di gerai ini.
Berhubung rasa ingin tahu saya terhadap rumah makan seringkali tak terbendung, maka saya pun memutuskan bersantap siang di gerai tersebut. Saya meluncur ke Jl. Sultan Agung, Jogja untuk mencari gerai makan ini. Rupanya tak susah untuk menemukannya. Bangunannya yang tak terlalu besar ini cukup mudah ditemukan meski ruas jalan ini terbilang cukup padat dan banyak rumah ataupun gerai makan. Menu yang ditawarkan sebenarnya tak banyak hanya Mie Langit Biru atau Mie Halilintar. Mie Langit Biru untuk mie yang tidak pedas, dan Mie Halilintar untuk mie bercita rasa pedas. Selain kedua jenis mie tersebut, gerai mie ini hanya menawarkan varian dari keduanya. Saya pun memilih mie halilintar dengan level pedas tiga. Selain itu, topping yang saya pilih adalah telur manis dan siomay.
Secara penampilan, meu mie pesanan saya ini tak terlihat berbeda dari menu-menu mie ayam bergaya Chinese Food pada umumnya. Daging ayamnya yang terbuat dari daging ayam yang digiling ini cenderung berwarna putih dan memiliki rasa yang gurih. Berhubung saya memesan mie halilintar yang memiliki rasa pedas maka ayamnya pun memiliki warna kemerahan yang menandakan rasa pedasnya. Secara rasa, level tiga dari menu ini berhasil membuat saya terkejut dan mengucurkan keringat. Rasa pedasnya cukup nendang dan berpadu sangat pas dengan rasa gurih dasar dari rasa ayamnya. Kuahnya yang panas pun seolah menambah sensasi kemepyar dari rasa pedas mie-nya. Telur manisnya menjadi jeda diantara rasa pedas yang bertubi-tubi menyerang lidah. Rasa gurih-manis dari telur ini memberikan kekayaan rasa yang lezat dan melegakan. Sedangkan siomay homemade-nya terasa begitu lezat. Tekstur ayam di dalam kulit siomaynya terasa begitu lembut dan gurih. Meski tidak menggunakan udang tidak membuat siomay ini terasa kalah lezat dari siomay udang. Rasa siomay bergaya Chinese food ini benar-benar menjadi lauk pendamping yang sempurna.
Gerai semacam Mie Halilintar ini sebenarnya sudah cukup banyak bertebaran di kota Jogja namun memang tak banyak yang kemudian bertahan. Mie Halilintar rupanya memiliki strategi menonjolkan cita rasa pedasnya, dan tentu saja kemampuan memasak mie yang baik sehingga bukan tak mungkin jika warung ini akan mendapatkan sorotan dan popularitas dalam waktu yang singkat. Semoga saja gerai ini mampu bertahan diantara gempuran gerai-gerai makan yang semakin hari semakin banyak ini.
Mie Halilintar
Jl. Sultan Agung, Jogja
11.00 – 20.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Nama Resto : Mie Ayam Halilintar
Alamat : Jl. Sultan Agung, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 15.000,-
Jam Operasional : 11.00 – 20.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |