Rasa pedas rupanya cukup sering dijadikan daya tarik dalam menjajakan makanan. Besarnya minat masyarakat umum dengan rasa ini membuat banyak tempat yang berlomba-lomba menawarkan rasa pedas yang spesial, mulai dari warung kecil hingga rumah makan yang besar. Salah satu penemuan saya ketika menyusuri daerah Jl. Kaliurang Km. 5 (Tawangsari) adalah sebuah warung bernama Dgejrot Kemek, yang juga menawarkan sensasi pedas.
Sebenarnya warung ini tampak kecil dan sederhana tapi jika dilihat dari jumlah pengunjung yang datang, warung ini bisa dibilang cukup istimewa. Berhubung terletak di kompleks mahasiswa, tak heran mahasiswa seolah terus bergantian makan di warung ini. Saya, yang kebetulan mendapat kabar dari seorang teman yang nge-kos di daerah ini pun langsung menjajalnya sendiri. Kunjungan pertama saya tersebut langsung gagal karena menunya sudah habis. Maklum, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Akhirnya saya pun mengunjunginya kembali esok siangnya.
Kunjungan saya kali ini bertepatan dengan jam makan siang, waktu dimana semua orang mencari makan. Tak heran jika tempatnya yang mungil itu mendadak tampak penuh. Saya pun memesan menu bernama Kong Ape, menu yang terdiri dari Tahu Tempe dan Telur Dadar. Saya pun menambahkan satu paha ayam sebaik tambahan lauk. Untuk minumnya, saya memesan Ghurtjrot Ipomea. Jujur, saya pribadi kurang tahu darimana mereka mendapatkan nama-nama tersebut.Semoga saja rasanya lezat.
Meski warung ini menyebut diri mereka slow food namun rupanya pelayanannya tidak selama itu. Menu pesanan saya datang cukup cepat. Saya yang kebetulan sudah menahan lapar pun langsung melahapnya. Lauk yang berupa tahu, tempe, telur, dan ayamnya dicampur jadi satu bersama dengan sambalnya. Rasa pedasnya yang menyengat langsung terasa di suapan pertama. Benar-benar lezat. Kombinasi rasa pedas dan asinnya benar-benar nendang. Rupanya sambal pesanan saya ini masih terbilang medium. Bukan yang ekstra pedas. Wow, padahal menu ini sudah berhasil membuat saya meleleh.
Saya langsung menyambar minuman saya yang rupanya adalah yoghurt. Untunglah rasanya sudah distandarkan dengan lidah Indonesia jadi tidak terlalu kental dan asam. Rasanya menyegarkan sekali. Dan saya pun memilih yoghurt dengan rasa ubi, rasa yang unik dan patut untuk dicoba.
Bersantap di warung sederhana bernama Dgejrot ini benar-benar memberi kejutan, mulai dari kelezatannya, rasa pedasnya hingga harganya yang sangat terjangkau. Untuk menu lengkap makan siang saya ini, saya hanya merogoh kocek sebesar Rp. 20.000 saja.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)