Beberapa waktu belakangan ini, ketika saya scrool media sosial, saya selalu menemukan sebuah gambar mie yang disajikan dengan pangsit berwujud mangkuk. Karena penasaran, saya pun mulai mencari tahu mengenai menu ini. Dari penelusuran tersebut, saya menemukan jika salah satu gerai penjaja menu ini yang cukup banyak dibicarakan adalah Warung Miago.
Warung Miago ini pun sebenarnya ada banyak dan antara satu dengan yang lainnya tidak berhubungan (bukan cabang). Berhubung saya berada di tengah kota, saya pun mengunjungi Warung Miago yang terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo (utara kampus UKDW), Jogja. Ketika tiba di lokasi, warung tersebut telah dipenuhi pengunjung. Baik tempat duduk maupun area lesehan, semuanya penuh oleh pengunjung yang sedang bersantap siang. Selain itu, menu mie ayam goreng yang disajikan dengan pangsit rupanya hanya tersisa satu porsi. Dengan segera saya pun langsung memesannya, dengan level pedas 7. Untunglah saya berhasil mendapatkannya. Selain memesan menu dengan wadah pangsit, saya pun memesan seporsi menu mie ayam biasa dengan dengan level pedas 1.
Setelah memesan, saya pun mencari celah diantara ramainya pengunjung. Akhirnya saya mendapatkan satu spot di area lesehan, dan saya pun dapat duduk sembari menanti datangnya menu pesanan saya. Dua porsi menu pesanan saya hadir di hadapan saya dan siap untuk disantap. Secara penampilan, keduanya tampak serupa tapi tak benar-benar sama. Perbedaannya hanya terletak di dalam bentuk penyajiannya dimana yang satu disajikan dengan pangsit, dan satunya tidak. Secara rasa, yang membedakan keduanya adalah level pedasnya. Menu yang masih berada di level satu memiliki masih sangat terasa rasa asli menu ini yang mengedepankan rasa gurih-manis pada kuahnya yang memang sangat sedikit tersebut. Ayamnya yang terbuat dari ayam giling menghadirkan cita rasa yang cukup berbeda. Sedangkan yang sudah berada di level tujuh terasa sangat pedas. Rasa pedas ini berpadu dengan rasa dasarnya yang cenderung gurih-manis. Rasa pedasnya yang mantap berhasil membuat keringat saya mengucur dengan deras. Sedangkan pangsitnya yang berfungsi sebagai mangkuk sedikit mengurangi rasa pedas.
Setelah mencicipinya, menu mi ayam goreng atau yang biasa disingkat dengan miyago ini memang tak mengecewakan. Cukup pas dengan lidah saya. Meski begitu, saya masih belum menemukan keistimewaan dari keberadaan si mangkuk pangsit tersebut. Hanya penampilannya saja yang memang menarik namun secara rasa tak ada bedanya dari pangsit-pangsit pada umumnya.
Warung Miago
Jl. Wahidin Sudirohusodo (Utara kampus UKDW), Jogja
08.00 – 16.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Nama Resto : Miago
Alamat : Jl. Wahidin Sudirohusodo (Utara kampus UKDW), Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 15.000,-
Jam Operasional : 08.00 – 16.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |