Entah apa yang menghinggapi teman saya, mendadak dia memaksa saya untuk bersantap malam bersama di sebuah angkringan. Saya sendiri cukup bingung karena saya pikir tidak ada yang istimewa di angkringan yang terletak di seberang Apartemen Sejahtera, Mrican, Jogja ini. Meski tak terlihat istimewa, tapi angkringan ini konon selalu ramai di malam hari.
Saya pun mengiyakan ajakan teman saya tersebut setelah ajakan yang ke-enam. Kami berdua pun meluncur ke lokasi. Setibanya disana, sekitar pukul 18.30 WIB, kami pun duduk di salah satu kursi plastik yang disediakan. Beberapa pengunjung telah tampak memenuhi warungnya yang super mungil itu. Saya pun masih belum melihat adanya perbedaan dari angkringan ini.
Saya pun langsung menyambar dua bungkus nasi yang masing-masing berisi sambal teri dan oseng tempe. Ketika saya menyantap bungkusan nasi kucing atau lebih dikenal dengan sebutan sego kucing itu barulah saya tahu perbedaannya. Entah mengapa, nasi kucing di angkringan ini terasa pulen, yang kemudian mampu meningkatkan kelezatan rasa dari lauk pendampingnya. Teksurnya yang pulen dan lembut ini sangat pas disantap bersama sambal terinya yang pedas menggigit dan asin. Selain itu, nasi ini pun juga terasa pas ketika disantap bersama oseng tempenya.
Kalau boleh saya bilang, keunggulan di angkringan ini adalah nasinya, yang mampu membuat lauk apapun terasa lezat. Meski lauknya pun terbilang sama dengan angkringan-angkringan pada umumnya namun nasi ini memberi pengaruh yang cukup besar. Ngga heran jika angkringan ini memang menjadi idola para mahasiswa yang kebetulan berkuliah di kawasan ini, termasuk teman saya yang memaksa saya untuk makan ke angkringan ini. Murah meriah dan lezat.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)