Ketika pertama kali mengenal istilah angkringan, saya selalu mengidentikkannya pada gerobak dorongnya serta tempatnya yang cukup sempit. Kini, istilah angkringan telah berkembang lebih luas yaitu identik dengan menu-menunya. Salah satu bentuk angkringan yang bisa dibilang tidak lagi berbentuk seperti angkringan pada umumnya adalah Angkringan Pendopo Dalem ini.
Pertama kali memasukinya saya cukup bingung karena tidak menemukan gerobaknya, dan tempatnya terbilang cukup luas. Rupanya penyebutan angkringan ini mengacu pada jenis makanan yang dijajakan, yaitu menu-menu angkringan seperti nasi kucing, gorengan, sate-satean, dan aneka jajan pasar. Semua makanan ini disajikan di sebuah meja dan para pengunjung dapat mengambilnya sesuai keinginan.
Alih-alih mengambil menu-menu angkringan pada umumnya, saya justru tertarik mengambil beberapa makanan yang terbilang cukup jarang saya temui, yaitu Mentho, dan Manuk Nom. Sedangkan minumnya, saya memesan Es Leser dan Wedang Susu Bledug. Ini bukan pertama kalinya saya mencicipi menu-menu ini, tapi memang pada dasarnya menu-menu ini sudah jarang dijajakan.
Meski menu-menu ini jarang dijajakan namun bukan berarti menu ini tidak memiliki rasa yang istimewa. Justru karena keunikan serta keistimewaan rasanya inilah saya tertarik untuk mencicipinya lagi. Saya memulai santapan saya dengan Mentho. Mentho sendiri sebenarnya merupakan daging giling bumbu manis yang dibalut dengan tepung beras, dan dikukus di dalam selembar daun pisang. Ketika saya mulai memakannya, rasa gurih dari santannya, kelembutan tepung berasnya, manisnya daging giling, dan wanginya daun pisang berpadu dengan sangat sempurna. Benar-benar lezat. Memang sejak dulu, menu ini merupakan salah satu favorit saya.
Setelah puas menikmari Mentho, saya pun beranjak kemenu selanjutnya, yaitu Manuk Nom. Konon, menu ini merupakan menu favorit Hamengku Buwono IX. Menu ini pada dasarnya adalah pudding yang terbuat dari tape ketan hijau, dan rasanya benar-benar lezat. Perpaduan yang sempurna dari manis, lembut, dan keunikan rasa tape ketan hijaunya. Untuk minumannya, saya sengaja memesan dua karakter yang berbeda yaitu es leser (minuman yang berbahan dasar jeruk dan sere) yang menyegarkan dan wedang Susu Bledug (susu yang dicampur dengan berbagai rempah rempah) yang menghangatkan.
Kedua minuman ini memiliki rasa yang sama lezatnya, dan dapat dipilih sesuai selera dan keadaan. Yup, nampaknya Angkringan Pendopo Dale mini berhasil memikat saya dengan rasa serta tawaran makanannya. Untuk saya, angkringan ini merupakan salah satu tempat makan yang wajib dikunjungi di Jogja karena kelezatan dan keunikannya. Hmm, benar-benar memuaskan.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)